Pengaruh Pornografi pada Otak Anak

"Aduh, Mbak. Teman anak saya yang besar (kelas 6 SD, perempuan-pen) bawa video porno di hpnya." cerita seorang teman suatu hari.
"Seluruh murid di kelas nonton semua." lanjutnya.
"Waktu saya lagi nanyain si kakak, adiknya nyeletuk, Aku sudah pernah lihat waktu kelas 1 (SD, laki-laki -pen)!"

Gubrak!!! Astaghfirullah!
Saya terkejut sekaligus miris. Pornografi sudah jadi konsumsi anak SD! Bahkan kelas 1 SD!
"Jadi bagaimana, Mbak?" tanya saya.
"Yah mau bagaimana lagi? Sudah telanjur" Jawab teman saya pasrah.

Pornografi pada anak usia sekolah dasar sebenarnya bukanlah berita baru. Sebelumnya di tahun 2008 Yayasan Kita dan Buah Hati sudah melakukan survey pada 1.625 siswa kelas 4-6 sekolah dasar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi. Pada Survey ini terungkap bahwa 66 persen dari mereka telah menyaksikan materi pornografi lewat berbagai media. Sebanyak 24 persen di antaranya lewat komik, 18 persen melalui games, 16 persen lewat situs porno, 14 persen melalui film, dan sisanya melalui VCD dan DVD, telepon seluler, majalah dan koran.

Mereka umumnya menyaksikan materi pornografi itu karena iseng (27%), terbawa teman (10%), takut dibilang kuper (4%). Ternyata anak-anak itu melihat materi pornografi di rumah atau kamar pribadi (36%), rumah teman (12%), warung internet (18%), rental (3%).
Hasil survey ini sanggup membuat saya merinding.

Sebenarnya seberapa besar pengaruh pornografi terhadap otak anak?Hari Jum'at lalu (10/04) di TVRI dalam acara Untukmu Ibu Indonesia,
Dr Adre Mayza Sp.S(K) dan Ibu Elly Risman menjelaskan bahwa akibat dari pornografi pada otak anak adalah:
  1. Bagian depan otak yang mengatur gerak dan perilaku akan menyusut. Bisa berpengaruh pada berkurangnya rasa tanggung jawab.
  2. Neuron transmitter, yakni bagian otak yang mengontrol pada kesenangan, bekerja berlebihan. Pada saat dewasa mereka akan berperilaku hanya berdasarkan kesenangan saja, sehingga tidak dapat mengontrol dirinya.
  3. Ketidakmampuan mengontrol batasan perilaku, akibatnya kecendrungan untuk mudah depresi lebih besar.
  4. Saat dewasa anak-anak yang biasa menyaksikan pornografi hanya memandang wanita sebagai objek seksual saja.
  5. Ada kemungkinan melakukan kekerasan seksual dan phedophilia.
Singkatnya Bu Elly Risman mengatakan bahwa jika narkoba menyebabkan 3 syaraf otak rusak, maka pornografi menyebabkan 5 syaraf otak yang rusak!

Komentar

  1. Salam kenal, Bun.

    Saya dkk berencana adakan survei terpaan media ke siswa/i beberapa SD di Bandar Lampung. Senang bisa jumpa blog ini.

    http://dettifebrina.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. Salam kenal juga. Terima kasih sudah berkunjung. semoga sukses surveinya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Silakan berkomentar

Postingan Populer