Anakku "Tiba-tiba" Bisa Baca

Hole in the wall adalah sebuah proyek penelitian yang dilakukan oleh Prof. Sugata Mitra (Professor di Educational Technology at the School of Education, Communication and Language Sciences at Newcastle University, Inggris).

Dalam penelitian ini, Sugata Mitra meletakkan komputer (lengkap dengan koneksi internet) di dinding di beberapa pemukiman kumuh. Semua boleh menggunakan tanpa pelatihan apapun.

Terlihat anak-anak yang sebelumnya tak mengenal komputer mulai mendekati dan mencobanya. Tak ada yang mengajari. Lama kelamaan anak2 tersebut mampu menggunakan komputer.

"Kids can teach themselves (anak-anak bisa mengajari diri sendiri)" demikian menurut Sugata Mitra.

Fitrah anak sesungguhnya adalah pembelajar mandiri yang tak mudah putus asa.
Anak-anak tak pernah diajari cara tengkurap dan merangkak.
Saat anak belajar berjalan, meski jatuh bangun anak-anak tak putus asa.
Terus mencoba hingga berhasil.

Berkaitan dengan "anak-anak bisa mengajari diri mereka sendiri", kami memiliki pengalaman dengan anak kami yang 'tiba-tiba' bisa baca di usia 4 tahun.
Padahal saya tidak merasa mengajarinya.

Sependek ingatan saya, yang kami lakukan hanyalah:

- Membacakan buku sejak dini agar anak cinta buku.

Membacakan buku sebanyak dan sesering yang anak saya inginkan.
Diusahakan dengan intonasi yang menarik.
Lupakan setumpuk piring yang belum dicuci, rumah belum disapu dan tugas domestik lainnya saat bersama anak.
Hadir sepenuh jiwa saat bersama anak.

(Padahal setelah minta dibacakan, anak mungkin minta main dll. Jadi makin nggak selesai pekerjaan rumah tangga )

- No TV Policy

Kami tak punya TV.
Keputusan kami tidak memiliki TV adalah agar anak mencintai buku dulu sebelum anak mengenal gambar bergerak.
Karena jika anak lebih dulu suka gambar bergerak dan bersuara (film), akan lebih sulit membuat anak suka buku karena tidak bergerak.

- Sediakan buku

Membacakan anak buku, tentu saja harus ada buku.
Kalau beli buku baru terasa mahal, bisa beli buku bekas online.
Ongkos kirim mahal bisa disiasati dengan mengumpulkan dulu buku-buku yang dibeli sampai berat tertentu agar bisa dikirim via kargo atau beli buku bersama beberapa teman.
Kalau masih juga dirasa memberatkan, masih ada perpustakaan.
Tiap kartu anggota perpustakaan bisa meminjam 3 buah buku.
Agar bisa meminjam lebih banyak, maka seluruh anggota keluarga bisa didaftarkan sebagai anggota perpustakaan.
Jadi bisa pinjam buku 3x jumlah anggota keluarga.
Lumayan kan...

- Media pendukung

Selain buku, ada 1 situs yang disukai anak saya, Starfall.Com.
Karena saat itu masih kecil, penggunaan media layar tetap harus dibatasi.
Cukup 15 - 30 menit sehari.
Situs ini situs belajar sambil bermain.
Meskipun berbahasa Inggris cara yang digunakan adalah phonic, jadi tetap bisa diaplikasikan dalam Bahasa indonesia.

__________________
Tulisan ini sekedar berbagi pengalaman.
Tidak ada tendensi apa-apa.

Jika dibutuhkan, silakan di share atau copas tulisan ini dengan mencantumkan sumber tulisan.

Semoga bermanfaat.

Wallahu a'lam bishawab

Note: Jangan tanya saya bagaimana mengajari anak menulis ya, karena anak saya sampai saat ini tidak suka menulis.

Komentar

Postingan Populer