Z dan 'Safety First'; KETIKA KEBIASAAN MENJADI KEPEKAAN

Tadi, kami bertamu ke rumah kerabat.
Di salah sudut ruang tamu mereka, ada televisi di sebuah rak.
Di bawah televisi, terdapat beberapa lubang stop kontak.
Persis menempel di depan televisi yang sedang menyala itu, tuan rumah meletakkan segelas besar es teh.
Jika ditarik garis lurus dari lubang stop kontak, posisi gelas tepat diatasnya.
Z tidak tenang.
Beberapa kali ia berbisik pada saya tentang kegelisahannya melihat kondisi itu.
Z ingin memindahkan gelas itu.
Baginya, itu tidak aman.
Isi gelas bisa saja tumpah mengenai televisi, ponsel yang diletakkan di dekatnya, atau bahkan yang lebih berbahaya masuk dalam lubang stop kontak yang berada persis dibawahnya.
Saya masih menahannya, karena kami baru saja datang.
Masih berbasa-basi.
Ternyata, tuan rumah malah menambah satu gelas berisi air lagi di dekat gelas sebelumnya.
Gelas itu dipindahkan dari meja tamu.
Z makin tidak tenang, antara malu mau mengatakan sendiri pada tuan rumah dengan kegelisahannya pada kondisi tidak aman itu.
Akhirnya saya yang bicara pada tuan rumah untuk menyampaikan apa yang dipikirkan Z.
Tuan rumah pun memindahkan gelas-gelas itu ke rak sebelahnya.
Z sekilas mengeceknya dari arah tempat ia duduk.
Z pun mulai tenang.
'Safety first' adalah salah satu 'gaya hidup' yang dibiasakan oleh Ayah Z pada Z sejak dini.
Tak heran jika Ayah Z punya julukan "Mr Safety First" di komunitas keluarga HS.
Kini tampaknya, kebiasaan itu mulai berbuah pada kepekaan Z pada kondisi tidak aman.

Komentar

Postingan Populer