Si Balita Minta Belajar Menyulam

Jum’at lalu, ketika kurir datang membawa printilan jahit, sulam dll pesanan emak dari market place, Si Adik seperti biasa selalu ingin tahu.
Dicobalah aneka macam barang itu.
Mulai dari gunting zig-zag, jarum pentul quilting dll.

Si Adik penasaran dengan bidangan dan minta dicontohkan cara pakainya.
Bidangan ukuran paling besar yang emak beli, sempat adik pakai seperti pakai hulahop.
She is a toddler after all.

Sebenarnya, emak membeli bidangan memang sebagai salah satu rencana pelajaran buat Si Adik kelak.
Qodarullah, dia maunya saat itu juga.
Emak sih Ok aja.
Kalau Mas Anang sih, terserah.

Maka emak memasang pada salah satu bidangan, kain bekas popok bayi-bayi kami.
Kami punya beberapa macam popok.
Nah, yang dipakai ini bahannya kain dengan pori-pori besar.
Mudah kalau dipakai untuk menyulam.
Kalau popok yang bahan kain kaos dan handuk, sebagian sudah berpindah kepemilikan, sebagian masih ada.
Emak bingung mau disumbangkan atau tidak.
Karena jaman sekarang, jarang yang memakaikan bayinya dengan popok kain.
Eranya pospak dan clodi.
Jadi popok-popok ini masa depannya tak jelas.
Eh, ini emak malah setengah curhat bingung sama nasib popok.

Lanjut.....

Proyek belajar menyulam pertama Si Balita adalah ‘gaya bebas’.
Hanya sekadar supaya Adik senang saja, maksud emak.
Emak kasih contoh dulu sedikit.
Ternyata, dia menikmati prosesnya.



Beginilah hasil penampakan proyek sulam pertama Si Adik.


Selesai ‘proyek’ pertama, Si Balita ini minta menyulam lagi.
Emak pun menyiapkan proyek kedua.

Kalau tadi proyek pertama pakai ‘gaya bebas’, proyek kedua dicoba untuk belajar menyulam pada satu tempat atau titik.
Maka, emak mengunting kain flanel dengan bentuk bunga.
Gaya sulam tetap bebas, tapi yang disulam diusahakan di tengah bunga.
Maksudnya jadi semacam putik sari bunga.


Proyek kedua berhasil memasang dua buah bunga flanel dalam dua hari.
1 hari, 1 bunga.

Selesai proyek pasang bunga, Si Adik minta menyulam lagi.
Kali ini emak menggunting flanel hijau untuk dijadikan daun.
Pola jahit untuk daun adalah menyulam sesuai garis tulang daun bagian tengah.
Jadi Si Balita belajar menyulam sesuai garis lurus.
Tentu saja ini lebih sulit baginya.
Dibandingkan saat menyulam untuk memasang bunga, menyulam sesuai garis ini membuat adik sering jeda.
Proyek yang berat baginya.
Jelaslah, balita ini umur 3 tahun.
Tapi karena dia suka, emak tinggal memfasilitasi.
Alhamdulillah.





Bidangan dilepas, dan Si Tiga tahun ini pun berseru,

"Look at this!"


Komentar

Postingan Populer