Z DAN ‘PEKERJAAN DOMESTIK’

“We teach our daughters to stand on their own feet.
But we don’t teach our sons to lend a hand.”
“Are we teaching our sons what we’ve been teaching our daughters?”

Itu sebagian kutipan kalimat dari sebuah iklan deterjen cair yang dibagikan Mbak Moni yang saya lihat hari ini.
Iklan yang menggambarkan ‘kultur’ tentang anak perempuan yang dilatih melakukan pekerjaan domestik tetapi anak lelaki tidak.
Anak lelaki tidak dibiasakan membantu urusan domestik.
Saya melihat iklan itu bersama anak-anak.
“Alhamdulillah, ibunya Mas Z itu bunda”, komentar Z.
Ternyata, diantara kata ‘nanti’ saat diingatkan untuk mengerjakan tugas domestik di rumah, dia paham apa yang selama ini sering dikatakan ibunya tentang pentingnya mampu melakukan pekerjaan domestik.
Dia paham penjelasan ibunya bahwa,
“Kalau Mas Z sekarang tak membiasakan belajar mengurus diri sendiri, kalau dewasa Mas akan merasa berat karena kesulitan dan jadi mudah tertekan.”
“Kalau Mas Z nggak paham urusan rumah, kasihan nanti istrinya kalau pas sakit atau habis melahirkan. Nggak ada yang bantuin.”
“Kalau Mas Z nggak terlatih membantu ibunya, nanti Mas nggak peka saat istri butuh bantuan.”
Sungguh, ibu ‘hanya’ harus bersabar menjalani proses pengasuhan, dan kata ‘nanti’ dari Si Anak.
Insyaallah, kelak anak-anak akan makin mengerti.
Biidznillah.

Komentar

Postingan Populer