Membiasakan Bahasa Inggris pada Anak

Sekedar berbagi pengalaman.

Karena anak saya tidak sekolah dan tidak suka menulis, saya 'dipaksa' untuk berpikir tentang metode belajar alternatif bagi anak saya selain dari baca buku.
(Anak saya suka baca, jadi baca buku tidak terlalu jadi masalah)

Salah satu cara yang paling mudah adalah melalui berbagai situs belajar gratis maupun berbayar yang ada di internet.
Di internet bertebaran situs-situs belajar yang bagus.

Lalu bagaimana dengan bahasa pengantar dari situs-situs tersebut?
Hampir semua situs belajar yang bagus dan menarik bagi anak menggunakan pengantar bahasa Inggris.

Apakah anak akan mengerti?
Kembali pada kata Sugata Mitra,"Kids can teach themselves."
Insya Allah lama kelamaan anak akan mengerti.

Bagaimana memulainya agar anak mengerti bahasa Inggris padahal kemampuan ibunya terbatas?
Kemampuan bahasa Inggris saya pasif, tapi saya 'nekad'.

Pengalaman teman-teman saya yang pandai berbahasa Inggris biasanya menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di keluarga. Jadi bahasa Inggris sudah jadi bahasa sehari-hari.
Tapi kalau kita belum mampu menjadikan bahasa Inggris sebagai pengantar bagaimana?
Insya Allah selalu ada jalan untuk belajar. Iya kan?
Optimis yuk!
Saya juga tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari di rumah.

Tahapan-tahapan yang dilalui oleh anak saya hingga terbiasa dengan bahasa Inggris adalah:
  • Saya membacakan buku bilingual atau berbahasa Inggris pada anak saya sejak bayi. Buku yang saya pilih adalah buku yang bergambar dan berwarna. Apakah anak saya mengerti? Mungkin ya, mungkin juga tidak. Yang terpenting di sini adalah anak terbiasa mendengar bahasa Inggris. Itu saja.
  • Setelah agak besar, anak saya mulai berkunjung ke situs Starfall.Com. Anak agak besar di sini adalah sudah mencapai usia tepat untuk melihat layar dengan batasan waktu. Dari situ anak saya mulai mengenal huruf dan cara membacanya. Saya biarkan saja dia menekan mouse sesukanya karena di sana bermain sambil belajar. Anak tidak merasa sedang belajar. Dan yang terpenting bagi para ibu adalah bahwa situs ini bisa diakses gratis ^_^
  • Anak saya punya batasan jam untuk mengakses komputer (sekarang ditambah tablet). Apapun yang dia mainkan atau dia tonton, jatah waktu miliknya adalah 1 jam per hari. Di luar dari 'jatah' itu, saya memberi kesempatan pada anak untuk menonton film berbahasa Inggris tanpa teks terjemahan. Biasanya 6 film sangat pendek atau 1 film panjang berdurasi sekitar 1 jam. Anak saya menyebut kegiatan ini "Inggris Enam". Boleh dilakukan, boleh juga tidak. Ini kegiatan bebas saja. Bahkan saya mengijinkannya menonton film dengan bahasa lain. Dengan syarat tanpa teks terjemahan. Yang sekarang mudah didapat dan filmnya menarik adalah film kartun berbahasa Korea. Saya berharap bisa menemukan film kartun anak yang menarik dalam bahasa Arab.
  • Hal penting lainnya yang perlu kita siapkan setelah anak terbiasa dengan bahasa Inggris, adalah fasilitas. Temukan situs-situs berbahasa Inggris yang menarik bagi anak. Selain situs, koleksi buku-buku berbahasa Inggris juga penting. Kalau merasa bahwa buku berbahasa Inggris mahal, bisa meminjam di perpustakaan umum atau membeli dari pedagang buku bekas online. Apalagi kalau sering pergi ke pulau Jawa, akan lebih mudah mendapatkannya. Selalu ada jalan kalau kita mau berusaha. Insya Allah.
  • Saat ini anak saya belajar bahasa Inggris di situs ReadingEggs. Situs ini berbayar, tapi menyediakan free trial kalau ingin mencoba. Kami mendaftar secara kolektif melalui seorang teman. Alhamdulillah dapat yang murah. Hanya Rp150.000,- selama setahun!!! Saya tidak tahu tarif terbaru. Situs ini sangat bagus untuk belajar bahasa Inggris sambil bermain. Anak tidak terasa kalau sedang belajar.
Cara kami ini belum tentu benar. Tetapi sejauh ini anak saya bisa menikmati situs dan buku berbahasa Inggris. Malah saya sering diprotes tentang pengucapan bahasa Inggris saya. Seperti saat menjelang tidur kemarin malam, saat Zaki minta dibacakan buku Spotlight on Literacy

Beberapa kali bundanya diprotes mengenai pengucapan kata-kata di buku ini.

"Ssshhh....., Bunda! Bacanya sh... (sambil memberi contoh). Kalau tulisan s dan h, bacanya sh (sambil memberi contoh lagi)."

"Kalau bath bacanya bukan begitu, Bunda (memberi contoh cara bacanya lagi). Bath. Seperti kalau kita latihan baca tsa itu lho, Bunda."

"Mana sih tulisannya, Bunda? Oo... ini. Ya bacanya begitu."

"Yang mana sih, Bunda? Oo... kalau itu Mas Zaki juga belum tahu."

*Bundanya pengen tutup muka pake bantal. Wajah sudah terasa panas.

Komentar

Postingan Populer