Hari Pertanggungjawaban Itu

Membayangkan hari pertanggungjawaban,
saat orangtua mempertanggungjawabkan perannya.

Teladan apa yang sudah dicontohkan?

Sejak pagi hingga pagi datang kembali,
dalam setiap perkataan dan perbuatan,
layakkah menjadi teladan?
Atau, justru sedang menjerumuskan?

Mengharapkan sebuah keshalihan tanpa teladan tentang keshalihan,
pantaskah?
Mengharapkan anak yang baik tanpa berusaha menjadi orangtua yang baik,
tepatkah?

Di hari pertanggungjawaban itu,
apa yang akan dikatakan anak tentang orangtuanya?
Akankah dia meringankan
atau memberatkan?

Siapkah menghadapi hari pertanggungjawaban?

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggungjawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas keluarganya. Seorang istri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut.”

(HR. Al-Bukhari no. 844 dan Muslim no. 1829)

Bagaimana aku saat itu?

Komentar

Postingan Populer