Sebuah Pekerjaan Cinta

"Hanya ibu rumah tangga saja", itukah jawaban bunda-bunda yang memilih bekerja dalam lingkup domestik rumah tangganya saat ditanya tentang pekerjaan? Mungkin tidak semuanya menggunakan kata "hanya", tapi saat ini lebih banyak yang menggunakan kata "hanya" tersebut. Penggunaan kata "hanya" menunjukkan perasaan kurang penting atau kurang berharga atas profesi yang dijalaninya. Mengapa Bunda? Tidakkah kau seharusnya mengatakannya dengan kepala tegak?

Ibu rumah tangga adalah sebuah profesi yang sangat kompleks. Dalam rumah tangganya ia diposisikan untuk menjadi Guru, Perawat, Koki, Cleaning Service, Tukang Pijat, Teman Main, Teman Curhat, Pelawak, Manajer Keuangan, dan mungkin masih banyak belum saya sebutkan. Segudang pekerjaan cinta yang membutuhkan sabar dan ikhlas. Pekerjaan cinta ini memang tidak diberikan kompensasi materiil atau standar upah tertentu, tetapi sesungguhnya akan sulit menentukan berapa upah seorang ibu rumah tangga dalam melakukan pekerjaan domestik. Mengukurnya dengan menjumlah gaji setara profesi-profesi yang dijalaninya tetap tak akan sama karena ada cinta dan ketulusan yang tak akan bisa didapat nominalnya.

Kebanggaan seseorang yang memutuskan untuk menjadi seorang ibu rumah tangga (saja?) terhadap profesinya tersebut sesungguhnya akan meningkatkan kinerja, rasa syukur dan keikhlasannya. Jadi mohon jangan katakan "Saya hanya ibu rumah saja", Bunda.

Komentar

Postingan Populer