MESKI HANYA


Meski bunda hanya bisa menggoreng ubi atau pisang,
meski bunda hanya bisa membuat ote-ote atau bola-bola ikan,
meski bunda hanya bisa sekedar menyajikan sayur bening atau tumisan,
meski bunda hanya bisa memasak yang mudah-mudah saja,
bunda tetap akan memasak, Nak.
(Insya Allah)
Bukan, bukan hanya tentang makanan halal dan sehat.
Bukan pula tentang pujianmu yang melangitkan semangatku.
Tapi juga agar engkau mengerti, bahwa untuk sepiring atau semangkuk makanan yang siap untuk engkau makan, ada usaha yang dilakukan untuk sampai dihadapanmu, Nak.
Mereka tak tiba-tiba tersedia dan datang saat kau minta.
Mereka harus diusahakan.
Meski bunda hanya menanam sayur, buah atau bumbu-bumbu,
meski yang ditanam itu hanya tanaman-tanaman yang mudah didapat di penjual sayur,
meski mereka hanya akan diserbu hama dan binatang-binatang,
meski mereka hanya tumbuh dan tak berhasil menghasilkan,
bunda akan tetap menanam, Nak.
(Insya Allah)
Bukan, bukan hanya tentang bebas pupuk kimia atau pestisida.
Bukan pula tentang penghematan uang belanja.
Tapi juga agar kau mengerti, bahwa segala sesuatu itu membutuhkan proses, Nak.
Seperti tanaman-tanaman yang bertumbuh itu.
Proses itu bisa berakhir dengan panen ataupun mati tanpa bisa dipetik hasilnya.
Begitulah juga dengan hidup, Nak.
Bahwa apa yang kau inginkan, harus diusahakan.
Tentu saja dengan do'a pula.
Dan juga bahwa proses yang kau jalani, tak akan selalu mendapatkan hasil yang nyata.
Itulah saat kau belajar syukur, ikhlas dan sabar.
Semoga kau paham, Nak.
Meski hanya, sesungguhnya bukanlah sekedar hanya.

Komentar

Postingan Populer