SAAT BUNDAMU LUPA BERSYUKUR

Anakku,
Melihatmu menjalani hari-harimu setiap hari,
kadang-kadang membuat bundamu berpikir,
"Kapan kau belajar, Nak?"
"Mengapa hari-harimu hanya berisi main dan main?"
"Mengapa kau tak berminat melakukan ini dan itu?"
"Mengapa kau tak ingin membuat ini dan itu?"
"Mengapa kau tak ingin membuat suatu 'keteraturan' ini dan itu?"
"Mengapa.....?"
Hati bundamu ini kadang tergoda gundah.
Padahal tanpa bunda minta,
kau sudah menambah sendiri lebih banyak jumlah ayat qur'an yang kau baca setiap harinya.
Padahal tanpa bunda ajarkan,
kau sudah asyik berbicara sendiri dengan pengucapan cukup baik untuk anak yang tidak pernah diajar atau diajak bicara bahasa Inggris dengan menirukan video-video berbahasa Inggris termasuk video minecraft yang kau tonton untuk mencari ide.
"Hello, this is Stampy and welcome to a minecraft. Let's play video, another video inside of Stampy's lovely world", begitu ucapmu dengan lancar.
Padahal saat ayah bunda sedang membutuhkan informasi tentang glaukoma,
kau dengan lancar menjelaskannya dan sekaligus menjelaskan perbedaannya dengan katarak.
Padahal saat kau shalat berjamaah di masjid,
kau khawatir menyakiti kaki orang dengan duduk sedikit terangkat agar tak menimpa kaki orang yang berada di sebelahmu saat tasyahud akhir.
Padahal ada banyak hal baik yang kau lakukan.
Sungguh bundamu ini lupa bersyukur.
Lupa melihat hal-hal baik yang kau lakukan.
Ada baiknya jika bundamu ini tak lirik kanan kiri jika itu menjadi intimidasi dan memprovokasi.
Dan bundamu ini lupa bahwa,
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (Qs. Ibrahim: 7).
Astaghfirullah.....
Ajari bundamu ini untuk bersyukur, Nak.


Komentar

Postingan Populer