SEMUA ADA MASANYA

"Mas nggak suka sekolah. Mas nanti bosan duduk terus", kata Z suatu hari.
Maka ia tak bersekolah.
Tapi, di kemudian hari, ia mampu duduk mengikuti pelajaran bahasa Arab dan juga mengikuti olimpiade sains dari sebuah majalah sains.
"Mas nggak suka nulis!", kata Z suatu hari.
Maka ia menolak jika disuruh menulis.
Tapi, di kemudian hari, ia mau menulis huruf Arab di kelas bahasa Arab, menulis sesuatu di papan tulis di rumah, mengerjakan lembar jawaban olimpiade sains, dan menandatangani hasil pertandingan panahan.
"Mas malu diliatin orang!", kata Z suatu hari.
Maka ia keberatan jika harus tampil di depan umum.
Tapi, di kemudian hari, ia tampil menjawab pertanyaan di depan banyak orang saat kegiatan pengenalan astronomi yang diadakan Bosscha di Balikpapan dan juga mengikuti pertandingan panahan.
Meskipun masih tampak ekspresi datar atau kadang masam yang ia pasang di wajahnya sebagai caranya menutupi perasaan malu dan groginya, Z tetap menguatkan diri untuk melakukan yang biasanya berat untuk ia lakukan.
Ia berusaha.
Ternyata, bunda hanya harus bersabar menunggu tiba masanya.
Masa ketika Z berani mencoba.
Masa ketika Z menikmati sesuatu yang awalnya berat baginya.
Ternyata, bunda hanya harus bersabar menemaninya menjalani prosesnya.
Hingga tiba saatnya, bunda melepasnya.
Baarakallahu alayka, Nak.

Komentar

Postingan Populer