Solusi Finansial Z
Ceritanya, beberapa hari ini, Z ingin membeli suatu jajanan di warung.
Sebenarnya, cuma seribu rupiah saja harga ecerannya.
Tapi, Z sudah pernah membuat kesepakatan bahwa kalau ingin jajan, dia mau mencari uang dengan cara menjual jasanya mencabut rumput.
Lagipula, Emak Z memang hampir tak pernah memberi uang jajan.
Kecuali, untuk 'hadiah' sekali dalam entah berapa lama.
Biasanya, memang inisiatif ortunya saja membelikan atau membuatkan sesuatu untuk camilan.
Sebenarnya, cuma seribu rupiah saja harga ecerannya.
Tapi, Z sudah pernah membuat kesepakatan bahwa kalau ingin jajan, dia mau mencari uang dengan cara menjual jasanya mencabut rumput.
Lagipula, Emak Z memang hampir tak pernah memberi uang jajan.
Kecuali, untuk 'hadiah' sekali dalam entah berapa lama.
Biasanya, memang inisiatif ortunya saja membelikan atau membuatkan sesuatu untuk camilan.
Kembali ke soal jajanan yang diinginkan tadi.
Z merayu emaknya setiap hari.
Namun, tetap tak diberi.
Z merayu emaknya setiap hari.
Namun, tetap tak diberi.
Qodarullah, tiba-tiba sore ini dia bertanya,
"Bunda, boleh jual ini?"
"Bunda, boleh jual ini?"
Dia menunjukkan sebuah pasta gigi kecil hadiah dari sebuah majalah anak-anak.
Daripada Si Pasta Gigi menganggur tanpa dipakai, Si Emak mengijinkan Z menjualnya.
"Emang siapa yang mau beli?", tanya Si Emak.
"Mau Mas Z jual ke fulan",jawab Z sambil menyebutkan nama temannya yang orangtuanya memiliki sebuah toko.
Lalu pergilah Z.
Ketika pulang, Z sudah membawa jajanan yang ia inginkan senilai empat ribu rupiah.
Ketika pulang, Z sudah membawa jajanan yang ia inginkan senilai empat ribu rupiah.
Dan Si Emak menahan tawa keheranan.
Dia berhasil mendapatkan solusi atas keinginannya.
Masya Allah.
Baarakallahu fiik.
Baarakallahu fiik.
Komentar
Posting Komentar
Silakan berkomentar