‘DRAMA’ PINTU KULKAS


Si Adik minta susu UHT yang sisa sedikit di pintu kulkas.
Dia belum kuat membuka pintu kulkas, jadi Emak yang membukakan.
Si Adik minum susu, emak menjauh dari kulkas.
Adik selesai minum susu, tapi masih mencari-cari sesuatu yang mungkin menarik hatinya di kulkas.
Selesai dengan urusan kulkas, Si Adik pergi begitu saja tanpa menutup pintu kulkas.
Emak berkata,”Dek, pintu kulkasnya ditutup.”
“Ndak mau!” Jawab Si Adik.
“Lho, adik habis dari kulkas, pintunya ya harus adik tutup”, jelas Emak.
“Ndak mauuuu....huhuhuhu.....”, tangis Si Adik tersedu-sedu berurai air mata bahkan hingga minta dipeluk emak.
Sungguh dramatis.
#eaaaaa
Dia berkeras tak mau menutup pintu kulkas.
Selesai menangis, emak berkata,
“Sudah selesai nangisnya? Sekarang, tolong tutup pintu kulkasnya.”
“Ndak mau!” Adik masih bersikeras menolak.
Padahal kemudian dia bermain melewati pintu kulkas dan berikutnya duduk dekat pintu kulkas, tapi dia tetap menolak menutupnya.
Tak lama kemudian, Si Adik malah ‘membaca’ buku di kamar.
Sebenarnya, apa sih beratnya menutup pintu kulkas bagi emak?
Tak ada.
Tinggal tutup, selesailah drama haru biru Si Adik.
Dan hidup kembali tenang.
Tapi menurut emak bahwa itu pelajaran tanggung jawab Si Adik.
Apalagi, drama pintu kulkas ini sudah kedua kalinya.
Bahkan emak sudah sempat mengangkat Si Adik ke depan kulkas.
Tak lama Si Ayah pulang dari masjid.
Ayah menggendong Si Adik dan mengajaknya menutup pintu kulkas.
Selesailah urusan pintu kulkas.
Meskipun memakan waktu hampir setengah jam.
Tak ada ‘drama haru biru’ di antara kita ya, Nak.
Karena emak tetap bergeming.*
#A 2,5 tahun
_______________
Sheila Banun, menikmati ‘drama’ demi ‘drama’ dengan bahagia.
Insyaallah.
*Menurut KBBI, bergeming artinya diam saja.

Komentar

Postingan Populer