Poin-poin Materi Smart Parenting Elly Risman 22 Okt 2014


Siaran hari ini, saya terlambat mendengarkan. Jadi, hanya bisa berbagi nsedikit poin materi.
  • Kita hanya bisa memberi rumah bagi badan anak tapi tidak bagi jiwanya, biarkan ia melukis masa depannya sendiri dengan "campurtangan" Allah.
  • Stop menilai dan memanggil anak dengan 'kekurangannya'.
    Contoh:
    "Letoy aja, sih!"
    "Kamu lelet amat!"
  • Mengatasi 'luka' masa lalu yang mungkin tidak disadari oleh orangtua atau pihak lain:
    - Putuskan beban masa lalu karena hidup kita tidak steril dari masalah.
    - Maafkan apa yang terjadi
    - Berdo'a mohon ampunkan.
    - Perbaiki hubungan dengan yang terkait dengan masalah masa lalu.
  • Alih-alih merayakan ulangtahun, penyair Taufiq Ismail justru selalu meminta anaknya untuk berterima kasih pada ibu yang telah melahirkan dan membesarkannya pada setiap hari kelahirannya.
  • Bagaimana memahami keunikan anak:
    - Buat daftar kelebihan dan 'kekurangan' anak.
    - Memperlakukan anak sesuai kelebihannya.
    - Memenuhi kebutuhan sesuai kelebihannya.
    - Tidak menilai dan memanggil anak dengan kekurangannya.
    - Perlakukan anak dengan unik.
  • Untuk remaja atau anak-anak, jika orangtua sering membandingkan dengan anak lain, misalnya sepupu. Bicara pada orangtua, contohnya seperti:
          "Apakah aku harus sama dengan A, Ma?
            Orangtuaku dan orangtua A kan berbeda.
            Kalau aku lihat dari garis keturunan kita, tidak ada yang berbakat seperti bakat orangtua A.
            Aku rasa, aku dan A punya potensi yang berbeda."
  • Anak anda, anak saya, anak kita, anak Indonesia
    ingin diperlakukan sesuai jiwa dan keunikan anak.
    Anak yang mampu mengenali diri dan keunikan atau kelebihannya,
    akan mampu mengenali penciptanya.
    (Insya Allah)

Komentar

Postingan Populer